Pertimbangan Yang Matang Adalah Hal Paling Penting Yang Bisa Diberikan Seorang Pengacara Dalam Situasi Apa Pun

Penilaian yang baik adalah kemampuan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan dikatakan—serta apa yang sebaiknya tidak dilakukan atau diucapkan—guna memperbaiki suatu keadaan atau mencegahnya menjadi lebih buruk. Seorang profesional dituntut untuk membuat keputusan, dan penilaian yang tepat adalah satu-satunya karakteristik paling penting yang membedakan antara pengambilan keputusan yang baik dan yang buruk. Ketika klien mempercayai Anda, sesungguhnya mereka paling mengandalkan penilaian Anda.

Pengetahuan hukum saja tidak cukup. Seorang pengacara yang memahami hukum tetapi tidak memiliki penilaian yang baik mungkin terdengar pintar, tetapi ia akan membuat terlalu banyak kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.

Penilaian adalah kemampuan untuk mengetahui tindakan dan kata-kata apa yang paling mungkin menyelesaikan masalah, atau bahkan mencegah masalah sebelum terjadi. Kemampuan ini bergantung pada “situational sense”—naluri untuk membaca situasi secara mendalam dan memahami apa yang sebenarnya terjadi tanpa harus dijelaskan secara eksplisit. Penilaian bekerja di beberapa tingkat sekaligus: tingkat praktis, etis, dan moral. Ia mencakup pula kemampuan untuk “menghargai kompleksitas tersembunyi dalam pertanyaan-pertanyaan yang tampak sederhana jika diajukan secara abstrak.”

Istilah “pengacara yang bijaksana” merujuk pada seseorang yang penilaiannya dapat diandalkan. Seorang pengacara yang bijak mampu memperkirakan risiko, memastikan kesalahan tidak terjadi, dan sejauh mungkin menjaga klien agar tetap aman dari masalah.

Bayangkan Anda adalah seorang pendaki pemula bersama selusin pendaki pemula lainnya di pegunungan, ketika tiba-tiba badai salju yang tak terduga memerangkap kalian dalam tumpukan salju yang begitu dalam hingga sulit untuk berjalan. Dalam situasi seperti itu, yang paling Anda harapkan dari pemandu yang disewa kelompok Anda adalah penilaian yang baik. Saat Anda memandang pemandu itu dalam keadaan kedinginan dan lapar, Anda tentu tidak ingin ia membuat keputusan gegabah yang justru memperparah keadaan—misalnya dengan membawa rombongan melewati area rawan longsoran salju.

Sebaliknya, Anda membutuhkan seorang pemandu yang tenang, berpikir matang sebelum bertindak namun tetap sigap mengambil keputusan; yang dapat melihat beberapa langkah ke depan dan memprediksi konsekuensi dari setiap tindakan; serta mampu memahami dengan cepat berbagai faktor yang memengaruhi situasi, termasuk sifat dasar manusia. Anda ingin orang ini membawa Anda keluar dari situasi itu dengan selamat, dan hal itu membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan tentang geografi pegunungan atau prosedur penyelamatan hutan. Ia membutuhkan kemampuan untuk membuat keputusan yang tidak tertulis dalam buku panduan mana pun.

Sebagai contoh, apakah sebaiknya kalian tetap bertahan di tempat atau mencoba berjalan turun gunung dengan pertimbangan bahwa bergerak akan menghabiskan energi yang sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup dalam suhu dingin? Berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi setiap hari? Anda perlu makan cukup untuk melawan hawa dingin, tetapi tidak terlalu banyak hingga makanan habis sebelum bantuan datang—padahal tak seorang pun tahu kapan tim penyelamat akan tiba.

Penilaian yang baik adalah kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan semacam ini dengan tepat.

Karena “seseorang bisa saja memiliki pengetahuan tetapi tidak memiliki penilaian,” maka mengetahui hukum (atau geografi pegunungan) saja tidaklah cukup. Penilaianlah yang menentukan tindakan yang benar.